Profil Desa Bencorejo

Ketahui informasi secara rinci Desa Bencorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bencorejo

Tentang Kami

Profil Desa Bencorejo, Banyuurip, Purworejo. Mengupas tuntas potensi sebagai sentra utama pembibitan tanaman (bibit), lumbung padi, serta dinamika sosial-ekonomi masyarakat di desa agraris yang sangat strategis.

  • Sentra Pembibitan Tanaman Terkemuka

    Bencorejo merupakan salah satu pusat industri pembibitan tanaman (bibit) buah dan kayu terbesar dan paling dikenal di Kabupaten Purworejo, menjadi motor penggerak ekonomi utama desa.

  • Lumbung Padi di Lokasi Premium

    Berada di dataran rendah super subur dengan aksesibilitas tinggi, desa ini menjadi lumbung padi produktif yang vital bagi ketahanan pangan regional.

  • Desa Wirausaha Agraris yang Dinamis

    Masyarakatnya memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat di bidang agribisnis, mulai dari pembibitan, penjualan saprodi, hingga jasa pertanian, menciptakan ekosistem ekonomi yang mandiri.

XM Broker

Berada tepat di urat nadi perekonomian Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Desa Bencorejo telah memantapkan dirinya sebagai sebuah etalase agribisnis yang gemilang dan pusat inovasi agraris skala rakyat. Desa ini adalah sinonim dari pusat pembibitan tanaman (bibit) berkualitas, di mana di sepanjang jalannya berjejer kios-kios yang menampilkan ribuan tunas harapan, mulai dari bibit durian unggul hingga sengon super. Namun kekuatan Bencorejo tidak hanya tumbuh dari polibag-polibag bibitnya. Di belakang etalase yang ramai, terhampar sawah-sawah subur yang menegaskan perannya sebagai lumbung padi yang tak tergantikan. Dengan perpaduan sempurna antara lokasi strategis, keahlian pembibitan yang mumpuni dan semangat wirausaha warganya, Bencorejo adalah model ideal dari sebuah desa yang berhasil mengubah potensi agraris menjadi sebuah industri yang hidup dan berkelanjutan.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara geografis, Desa Bencorejo terletak di kawasan dataran rendah yang sangat subur di jantung Kecamatan Banyuurip. Topografinya yang 100% datar, dialiri oleh jaringan irigasi teknis yang mapan, menciptakan surga bagi kegiatan pertanian intensif. Keunggulan utama desa ini adalah lokasinya yang premium, berada di jalur perlintasan utama yang menghubungkan pusat kota Purworejo dengan wilayah selatan, serta sangat mudah diakses dari berbagai arah. Aksesibilitas yang prima ini menjadi faktor kunci yang mendorong Bencorejo menjadi pusat perdagangan agribisnis, terutama bibit tanaman.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, Desa Bencorejo memiliki luas wilayah sekitar 1,59 km². Meski tidak terlalu luas, setiap jengkal tanahnya dimanfaatkan secara produktif. Desa ini berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga yang dinamis. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Banyuurip dan Golok. Di sisi timur, wilayahnya berbatasan dengan Desa Triwarno. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Surorejo, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Candingasinan.Dari aspek demografi, populasi Desa Bencorejo tercatat berjumlah sekitar 2.350 jiwa. Dengan luas wilayah 1,59 km², maka tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, yaitu mencapai 1.478 jiwa per km², mencerminkan sebuah desa yang padat, maju, dan penuh dengan aktivitas ekonomi. Struktur mata pencaharian penduduknya sangat terspesialisasi. Mayoritas warga terlibat dalam ekosistem agribisnis, baik sebagai petani padi, petani pembibitan, pedagang bibit, pedagang sarana produksi pertanian (saprodi), maupun sebagai pekerja di sektor tersebut.

Sentra Pembibitan Tanaman: Jaminan Kualitas dari Banyuurip

Identitas yang paling melekat dan menjadi mahkota bagi Desa Bencorejo adalah statusnya sebagai sentra pembibitan tanaman terkemuka. Desa ini dapat dianggap sebagai "bursa bibit"-nya Kabupaten Purworejo. Puluhan kios pembibitan yang tertata rapi di sepanjang jalan utama menjadi etalase hidup yang menarik minat pembeli dari berbagai kalangan dan daerah.Para petani di Bencorejo adalah para pemulia tanaman ulung. Mereka menguasai berbagai teknik perbanyakan vegetatif modern seperti okulasi, sambung pucuk (grafting), dan cangkok dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Keahlian ini memungkinkan mereka untuk memproduksi bibit tanaman unggul yang identik dengan sifat induknya dan memiliki masa tunggu berbuah yang lebih singkat.Keragaman produknya luar biasa. Di sektor bibit buah, mereka menyediakan varietas-varietas terbaik dari durian (Musang King, Bawor, Duri Hitam), alpukat (Aligator, Miki), kelengkeng (New Crystal), mangga, hingga aneka jenis jambu. Di sektor bibit kayu dan perkebunan, tersedia bibit jati, sengon, albasia, cengkih, hingga petai dan jengkol. Reputasi Bencorejo sebagai penyedia bibit berkualitas telah terbangun selama puluhan tahun, menjadikannya destinasi utama bagi siapa saja yang membutuhkan bibit tanaman, mulai dari petani perorangan, perusahaan perkebunan, hingga instansi pemerintah untuk program reboisasi.

Pemerintahan dan Visi Desa Agribisnis

Pemerintah Desa Bencorejo menunjukkan visi yang jelas dan dukungan penuh terhadap potensi utama warganya. Pembangunan desa tidak hanya dimaknai sebagai pembangunan fisik, tetapi juga sebagai upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekosistem agribisnis yang sudah mapan. Pemerintah desa berperan sebagai akselerator dan fasilitator bagi para pelaku usaha.Salah satu peran penting pemerintah desa adalah dalam hal promosi dan branding. Secara aktif, pemerintah desa mempromosikan Bencorejo sebagai "Kampung Bibit Unggul" dalam berbagai platform dan kesempatan. Selain itu, pembinaan terhadap kelompok-kelompok usaha tani pembibitan terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas manajemen, akses permodalan, dan penguasaan teknologi digital untuk pemasaran."Potensi terbesar kami ada di keahlian warga. Pemerintah desa bertugas untuk menjaga dan mengembangkan ekosistem ini. Kami ingin Bencorejo tidak hanya dikenal sebagai penjual bibit, tetapi juga sebagai pusat edukasi agribisnis di Purworejo," demikian semangat yang diusung oleh pemerintah desa.

Lumbung Padi dan Ekonomi Pendukung

Di balik kesibukan kios-kios bibit, Bencorejo tetap setia pada peran fundamentalnya sebagai desa lumbung pangan. Lahan sawah yang subur di bagian dalam desa menjadi penopang ketahanan pangan dan pilar ekonomi yang tak kalah penting. Para petani padi di sini mengelola sawah mereka secara intensif dan profesional, menghasilkan gabah berkualitas tinggi yang berkontribusi besar pada pasokan beras regional.Ekosistem pembibitan yang maju juga secara alami melahirkan berbagai industri pendukung yang memperkuat struktur ekonomi desa. Banyak warga yang membuka usaha penjualan sarana produksi pertanian (saprodi) seperti pupuk, pestisida, insektisida, polibag, sekam bakar, dan aneka media tanam. Keberadaan toko-toko saprodi ini menjadikan Bencorejo sebagai one-stop shopping bagi para petani, di mana mereka bisa membeli bibit sekaligus segala perlengkapan yang dibutuhkan.

Kehidupan Sosial dan Etos Kerja

Masyarakat Desa Bencorejo dikenal memiliki etos kerja yang sangat tinggi dan jiwa wirausaha yang kental. Interaksi sehari-hari diwarnai oleh dinamika perdagangan dan pertanian. Semangat kompetisi yang sehat di antara para pengusaha bibit diimbangi oleh rasa solidaritas dan kebersamaan yang kuat. Tidak jarang mereka saling berbagi informasi mengenai pasar, teknik baru, atau bahkan saling melempar pesanan jika stok sedang tidak tersedia.Kehidupan sosial yang komunal masih terjaga dengan baik. Masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang utama. Tradisi gotong royong, terutama dalam acara hajatan atau saat membangun fasilitas umum, masih terus dilestarikan sebagai wujud dari ikatan sosial yang erat. Meskipun sibuk dengan aktivitas ekonomi, masyarakat Bencorejo tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Tantangan utama yang dihadapi Desa Bencorejo adalah menjaga reputasi dan kualitas di tengah persaingan yang semakin ketat. Isu sertifikasi bibit menjadi sangat krusial untuk memberikan jaminan legalitas dan kualitas kepada konsumen, terutama untuk proyek-proyek skala besar. Selain itu, alih fungsi lahan sawah produktif menjadi lahan pembibitan atau pemukiman juga menjadi ancaman yang perlu dikelola dengan bijaksana.Regenerasi tenaga ahli pembibitan juga menjadi perhatian. Diperlukan upaya untuk menarik minat generasi muda agar mau menekuni usaha ini, misalnya dengan memperkenalkan sentuhan teknologi digital dalam manajemen dan pemasaran.Namun, prospek masa depan Bencorejo sangatlah cemerlang. Konsep agrowisata edukasi sangat relevan untuk dikembangkan. Desa ini dapat merancang "sekolah lapang" atau workshop pembibitan bagi pelajar, mahasiswa, atau masyarakat umum. Pengunjung bisa mendapatkan pengalaman langsung belajar teknik okulasi atau sambung pucuk dari para master-nya.Pengembangan platform e-commerce atau pasar digital khusus untuk bibit tanaman dari Bencorejo juga dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke seluruh Indonesia. Dengan branding yang kuat, inovasi yang berkelanjutan, dan jaminan kualitas, Bencorejo berpotensi besar untuk mengukuhkan posisinya sebagai "Silicon Valley"-nya industri pembibitan tanaman di Indonesia.Sebagai penutup, Desa Bencorejo adalah sebuah mesin agribisnis yang berjalan dengan sempurna. Dari setiap tunas yang tumbuh di polibag, terpancar semangat inovasi, kerja keras, dan visi ekonomi warganya. Desa ini adalah bukti nyata bahwa pertanian, jika ditekuni dengan kreativitas dan jiwa wirausaha, dapat menjadi sektor yang sangat modern, dinamis, dan menyejahterakan.